Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dihasilkan pada masa itu berupa gerabah yang diberi ornamen hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Menurut para ahli, yang disebut dengan zaman prasejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan sehingga tidak ditemukan catatan yang dapat menjelaskan rangkaian kehidupan pada masa itu. Zaman ini berakhir setelah manusia mengenal tulisan dan sejarah mulai ditulis. Pada masa ini mulai banyak ditemukan catatan berupa tulisan-tulisan yang dibuat pada batu yang berisi piagam, mantera, dan sebagainya.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan hasil seni yang dianggap paling tua, yaitu ditemukannya lukisan-lukisan pada dinding yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara, seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Para ahli menggolongkan pendukung kebudayaan tersebut adalah golongan manusia zaman batu (paleolithicum), karena semua alat persenjataan dan perkakas kebutuhan hidup sehari-harinya terdapat dari batu.
Lukisan-lukisan yang dibuat oleh manusia zaman batu ini berupa gambar-gambar binatang perburuan. Selain itu, terdapat juga gambar marmut dan beberapa binatang ternak, yaitu binatang-binatang dari daerah bersalju yang hidup pada zaman es ribuan tahun sebelum Masehi. Lukisan yang dibuat pada dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan gurat atau dicukil menggunakan batu tajam. Cukilan-cukilan tersebut kemudian diberi warna memakai batu dangklik (sejenis tanah setengah keras-lembab yang berwarna hitam, coklat kemerah-merahan, dan lainnya) yang dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Objek-objek yang digambar biasanya berupa gambar-gambar binatang, seperti bison atau sapi hutan, beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.
Gambar-gambar yang ditampilkan pada dinding gua tersebut dipercayai sebagai bentuk catatan manusia tentang prestasi yang dicapainya atau peristiwa-peristiwa tertentu yang dianggap memiliki makna penting bagi kehidupan mereka pada zaman itu. Di samping itu, karya lukisan juga erat kaitannya dengan adat dan kepercayaan masyarakat purba sehingga lukisan-lukisan yang dibuat banyak yang bersifat magis. Orang yang melakukan kegiatan menggambar tersebut biasanya orang yang khusus dan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, kegiatan menggambarkan suatu peristiwa sebagai catatan dalam kehidupan mereka tidak dilakukan oleh sembarang.
Selain itu, terdapat juga orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan tertentu, jika diatur sedemikian rupa, maka akan tampak lebih indah dan menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus mengembangkannya sehingga mereka menjadi semakin ahli. Dan mulai saat itulah kegiatan tersebut condong menjadi kegiatan seni. Selain lukisan, pada masyarakat kuno juga terdapat karya-karya seni rupa lain yang bernilai tinggi, seperti seni bangunan (arsitektur), bentuk-bentuk patung, dan seni kriya.
Sobat sudah membaca artikel SENI RUPA ZAMAN PRASEJARAH dengan baik, terima kasih banyak sudah mengunjungi blog kami, nantikan artikel pelajaran selanjutnya.Jika sobat ingin request artikel pelajaran, silahkan hubungi kami dengan mengisi form yang ada di bagian bawah blog kami.Semoga hari sobat sangat menyenangkan ^_^
0 komentar:
Post a Comment